1. Perhatikan air yang Anda gunakan
Seperti Anda ketahui, kualitas air yang kita miliki tidak sama. Ada yang bagus, bebas masalah, bebas bau, bebas kotoran. Namun, ada sebagian dari kita yang mengambil air tanah langsung, sehingga tak bisa diperkirakan kebersihannya. Kualitas air bisa mempengaruhi kesehatan kulit. Karenanya, perhatikanlah air yang Anda gunakan untuk wajah. Rekan Kompas.comyang kulitnya terlihat sehat mengatakan bahwa ia hanya menggunakan air mineral untuk membasuh wajahnya karena kulitnya sensitif jika terkena air tanah yang diragukan kebersihannya.
2. Minum teh hijau
Kandungan epigallocatechin gallate(EGCG) pada wajah memiliki kemampuan untuk untuk meredakan radang yang menenangkan kulit. Menurut Andrea Cambio, ahli dermatologi di Cape Coral, Florida, menyarankan untuk mencoba minuman teh hijau dingin, karena minuman panas bisa memperparah kemerahan pada kulit dan gejala rosacea. Kandungan yang disebutkan di atas tadi juga bisa mencegah perusakan kolagen yang bisa mengarah ke pembentukan kerutan seperti kulit yang rusak akibat sinar matahari.
Kandungan epigallocatechin gallate(EGCG) pada wajah memiliki kemampuan untuk untuk meredakan radang yang menenangkan kulit. Menurut Andrea Cambio, ahli dermatologi di Cape Coral, Florida, menyarankan untuk mencoba minuman teh hijau dingin, karena minuman panas bisa memperparah kemerahan pada kulit dan gejala rosacea. Kandungan yang disebutkan di atas tadi juga bisa mencegah perusakan kolagen yang bisa mengarah ke pembentukan kerutan seperti kulit yang rusak akibat sinar matahari.
3. Mengelola stres
Stres meningkatkan produksi hormon kortisol pada tubuh yang juga bertanggungjawab atas kulit berminyak, dan mengurangi kemampuan kulit untuk melawan bakteri penyebab jerawat. Alhasil, ketika stres, beberapa orang cenderung untuk berjerawat. Latihlah kemampuan diri untuk mengelola stres, misalnya dengan latihan yoga, pernapasan, atau meditasi. Hal ini akan membantu masalah kulit seperti jerawat, psoriasis, rosacea, dan seborrhea.
Stres meningkatkan produksi hormon kortisol pada tubuh yang juga bertanggungjawab atas kulit berminyak, dan mengurangi kemampuan kulit untuk melawan bakteri penyebab jerawat. Alhasil, ketika stres, beberapa orang cenderung untuk berjerawat. Latihlah kemampuan diri untuk mengelola stres, misalnya dengan latihan yoga, pernapasan, atau meditasi. Hal ini akan membantu masalah kulit seperti jerawat, psoriasis, rosacea, dan seborrhea.
4. Udara yang berkualitas
Asap rokok bisa menyebabkan radikal bebas yang merusak kulit dan mempercepat penuaan kulit. Ada baiknya untuk menghindari udara yang memiliki polusi tersebut. Selain itu, polutan lain pun bisa mempengaruhi kualitas kesehatan kulit Anda. Anda bisa mengganti penyaring udara, membersihkan kipas angin atau AC, dan menggunakan kipas pengisap udara saat memasak.
Asap rokok bisa menyebabkan radikal bebas yang merusak kulit dan mempercepat penuaan kulit. Ada baiknya untuk menghindari udara yang memiliki polusi tersebut. Selain itu, polutan lain pun bisa mempengaruhi kualitas kesehatan kulit Anda. Anda bisa mengganti penyaring udara, membersihkan kipas angin atau AC, dan menggunakan kipas pengisap udara saat memasak.
5. Pemilihan pasta gigi yang tepat
Pasta gigi yang memiliki kandungan tartar atau perasa tambahan seperti kayu manis bisa membuat kulit mengalami kondisi perioral dermatitis. Kondisi ini menyebabkan kondisi serupa dengan jerawat, kemerahan, dan pecah-pecah di sekitar mulut. Pilihlah pasta gigi yang polos untuk amannya.
Pasta gigi yang memiliki kandungan tartar atau perasa tambahan seperti kayu manis bisa membuat kulit mengalami kondisi perioral dermatitis. Kondisi ini menyebabkan kondisi serupa dengan jerawat, kemerahan, dan pecah-pecah di sekitar mulut. Pilihlah pasta gigi yang polos untuk amannya.
6. Waspada dengan sinar matahari di dalam ruangan
Sinar ultraviolet bisa memasuki jendela di rumah dan menyebabkan kerusakan pada kulit Anda. Tak hanya itu, sinar matahari yang melalui jendela mobil pun bisa menimbulkan kanker kulit pada bagian yang paling sering terekspos matahari.
Sinar ultraviolet bisa memasuki jendela di rumah dan menyebabkan kerusakan pada kulit Anda. Tak hanya itu, sinar matahari yang melalui jendela mobil pun bisa menimbulkan kanker kulit pada bagian yang paling sering terekspos matahari.
7. Awasi asupan susu (jika Anda memiliki jerawat)
Riset dari Harvard School of Public Health mengatakan, remaja putri yang mengonsumsi susu, hampir 30 persennya memiliki jerawat ketimbang mereka yang tidak mengonsumsi susu. Para ahli mensinyalir hal yang sama juga akan berlaku bagi mereka yang sudah dewasa. Namun, yang hingga saat ini masih belum dimengerti oleh para peneliti adalah mengapa susu skim justru lebih besar kemungkinan menyebabkan jerawat ketimbang whole milk. Diperkirakan, hal ini karena adanya suatu zat yang ada di dalam susu. Jika Anda berencana untuk mengurangi asupan susu, pastikan Anda memiliki sumber kalsium lain dari makanan lain, misalnya dari sayuran hijau, atau suplemen.
Riset dari Harvard School of Public Health mengatakan, remaja putri yang mengonsumsi susu, hampir 30 persennya memiliki jerawat ketimbang mereka yang tidak mengonsumsi susu. Para ahli mensinyalir hal yang sama juga akan berlaku bagi mereka yang sudah dewasa. Namun, yang hingga saat ini masih belum dimengerti oleh para peneliti adalah mengapa susu skim justru lebih besar kemungkinan menyebabkan jerawat ketimbang whole milk. Diperkirakan, hal ini karena adanya suatu zat yang ada di dalam susu. Jika Anda berencana untuk mengurangi asupan susu, pastikan Anda memiliki sumber kalsium lain dari makanan lain, misalnya dari sayuran hijau, atau suplemen.
8. Perhatikan pembersih wajah
Jika Anda memiliki kulit kering, pembersih wajah yang bisa Anda pilih lebih penting ketimbang pelembap yang Anda gunakan. Pembersih wajah non-sabun lebih ideal karena bisa menggantikan lapisan pelembap pada wajah. Anggaplah hal ini semacam langkah pencegahan. Anda bisa menggunakan pembersih wajah tersebut untuk menghindari kulit kering, eksim, dan psoriasis. Mengaplikasikan pelembap setelah membersihkan wajah adalah langkah yang cerdas. Jika Anda menggunakan obat jerawat, tunggulah 10 menit setelah Anda membersihkan wajah baru dioleskan untuk meminimalisasi iritasi.
Jika Anda memiliki kulit kering, pembersih wajah yang bisa Anda pilih lebih penting ketimbang pelembap yang Anda gunakan. Pembersih wajah non-sabun lebih ideal karena bisa menggantikan lapisan pelembap pada wajah. Anggaplah hal ini semacam langkah pencegahan. Anda bisa menggunakan pembersih wajah tersebut untuk menghindari kulit kering, eksim, dan psoriasis. Mengaplikasikan pelembap setelah membersihkan wajah adalah langkah yang cerdas. Jika Anda menggunakan obat jerawat, tunggulah 10 menit setelah Anda membersihkan wajah baru dioleskan untuk meminimalisasi iritasi.
9. Pilih produk rambut berbahan dasar air
Beberapa kondisioner, pomade, pembuat volume, dan styling creammengandung minyak atau lilin yang bisa menghambat pori-pori, menyebabkan jerawat, khususnya di bagian dahi, punggung, dan di bagian tumbuh rambut sekitar wajah. Bahkan ketika Anda sudah mencoba berhati-hati agar tidak mengenai wajah, produk-produk tersebut bisa tetap luruh ke wajah Anda saat sedang berkeramas atau berkeringat. Produk itu bahkan bisa menempel di bantal Anda, lalu kembali menempel pada wajah di waktu lain. Carilah produk lain yang berbahan dasar air, dan hindari yang mengandung minyak mineral, beeswax, atau microcrystalline wax.
Beberapa kondisioner, pomade, pembuat volume, dan styling creammengandung minyak atau lilin yang bisa menghambat pori-pori, menyebabkan jerawat, khususnya di bagian dahi, punggung, dan di bagian tumbuh rambut sekitar wajah. Bahkan ketika Anda sudah mencoba berhati-hati agar tidak mengenai wajah, produk-produk tersebut bisa tetap luruh ke wajah Anda saat sedang berkeramas atau berkeringat. Produk itu bahkan bisa menempel di bantal Anda, lalu kembali menempel pada wajah di waktu lain. Carilah produk lain yang berbahan dasar air, dan hindari yang mengandung minyak mineral, beeswax, atau microcrystalline wax.
10. Obat-obatan
Beberapa obat kontraseptif, antibiotik, obat kesuburan, dan obat antikejang bisa membuat wajah berjerawat. Antihistamin, diuretik, dan beberapa antidepresan bisa menyebabkan kulit kering. Sedangkan beberapa antibiotik, diuretik, dan perawatan diabetes bisa menyebabkan seseorang rentan akan kerusakan akibat matahari. Jika Anda menemukan ada aktivitas kulit akibat sebuah obat yang Anda konsumsi, segera hubungi dokter Anda. Ia mungkin bisa menurunkan dosis atau mengubah obatnya.
Beberapa obat kontraseptif, antibiotik, obat kesuburan, dan obat antikejang bisa membuat wajah berjerawat. Antihistamin, diuretik, dan beberapa antidepresan bisa menyebabkan kulit kering. Sedangkan beberapa antibiotik, diuretik, dan perawatan diabetes bisa menyebabkan seseorang rentan akan kerusakan akibat matahari. Jika Anda menemukan ada aktivitas kulit akibat sebuah obat yang Anda konsumsi, segera hubungi dokter Anda. Ia mungkin bisa menurunkan dosis atau mengubah obatnya.
11. Tidur lelap
Saat Anda terlelap, kulit memperbaiki dirinya. Sementara ketika Anda kekurangan tidur, tubuh pun akan mengalami stres, menyebabkan tubuh mengeluarkan adrenalin dan kortisol, yang memicu jerawat dan masalah kulit lainnya. Upayakan untuk bisa beristirahat selama 7-8 jam per hari agar kulit Anda tetap sehat.
Saat Anda terlelap, kulit memperbaiki dirinya. Sementara ketika Anda kekurangan tidur, tubuh pun akan mengalami stres, menyebabkan tubuh mengeluarkan adrenalin dan kortisol, yang memicu jerawat dan masalah kulit lainnya. Upayakan untuk bisa beristirahat selama 7-8 jam per hari agar kulit Anda tetap sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AYO COMENT . . . .!!!!
PENDAPAT ANDA SANGAT SAYA BUTUHKAN . . . .